Presiden Prabowo Subianto akan segera mendeklarasikan terbentukan Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) pada 2 November 2024. Ketua Umum GSN, Rosan Roslani dalam konfrensi pers menyatakan GSN lahir dari semangat kebersamaan dan gotong royong menuju cita-cita Indonesia Emas 20245.
Rosan menekankan bahwa GSN lahir dari spirit Prabowo Subianto, yang sering mengingatkan pentingnya memiliki banyak teman dan bekerja sama dalam kebersamaan.
“Bapak Prabowo selalu berkata, ‘1000 teman kurang, satu musuh terlalu banyak.’ Semangat inilah yang mendorong lahirnya GSN, yang menjadi jembatan untuk menyerap harapan masyarakat dari berbagai kalangan, termasuk ekonom, akademisi, hingga masyarakat biasa,” kata Rosan di Jakarta, Selasa (29/10/2024).
Rosan mengatakan GSN bukanlah paguyuban eksklusif atau hanya terikat dengan satu golongan tertentu.
“Ini bukan sekadar kelanjutan dari Tim Kampanye Nasional (TKN), tetapi sebuah gerakan inklusif yang ingin merangkul semua elemen masyarakat di seluruh 38 provinsi. Kami tidak membedakan suku, agama, ras, atau afiliasi politik. GSN adalah jembatan antara pemerintah dan masyarakat luas untuk mendengarkan aspirasi serta mewujudkan masyarakat yang adil, mandiri, dan berkesinambungan,” ujar Rosan.
Sebagai paguyuban inklusif, GSN menekankan kolaborasi antara pemangku kepentingan, termasuk ekonom, akademisi, dan masyarakat luas, dalam membangun masa depan Indonesia yang lebih baik.
Rosan mencontohkan gagasan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang lahir dari dialog para ahli dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) dan kini telah diwujudkan menjadi kebijakan nyata pemerintahan Prabowo-Gibran. Gagasan ini menjadi salah satu kebijakan yang berhasil diimplementasikan dengan cepat.
“Proses yang dilalui sangat singkat, dari gagasan menjadi dialog para ahli, hingga akhirnya diwujudkan dalam kebijakan yang didukung penuh oleh sumber daya, kelembagaan, dan anggaran yang dibutuhkan,” ujar Rosan.
Dalam waktu kurang dari satu tahun sejak gagasan MBG diusulkan, pemerintah mendirikan Badan Gizi Nasional sebagai bentuk konkret dari kebijakan ini. Keberhasilan ini, menurut Rosan, menginspirasi Presiden Prabowo untuk melembagakan proses identifikasi dan realisasi gagasan serupa dalam sebuah paguyuban bernama GSN.
“Misi GSN adalah menghasilkan resolusi-resolusi serupa yang bisa langsung direalisasikan oleh pemerintah atau melalui sumber daya GSN sendiri. Tujuannya adalah agar manfaatnya bisa segera dirasakan oleh masyarakat,” tegas Rosan.
Ia menjelaskan bahwa tiga keunikan GSN yang membuatnya tumbuh dan berkembang pesat adalah kekuatan gagasan, otonomi organisasi, dan pengakaran pada tradisi lokal yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan rencana besar ini, GSN diharapkan menjadi salah satu kekuatan baru dalam lanskap sosial dan politik Indonesia, membawa semangat gotong royong sebagai pondasi utama menuju Indonesia Emas 2045.
Deklarasi GSN akan dihadiri oleh lebih dari 20.000 orang, termasuk Presiden Prabowo Subianto sebagai Ketua Dewan Pembina GSN, para ketua umum partai politik, dan berbagai elemen masyarakat.
Prabowo Pilih Langsung Logo GSN
Sekjen GSN Bobby Gafur Umar menjelaskan lebih lanjut tentang filosofi di balik logo gerakan ini.
“Logo GSN berupa jabat tangan yang melambangkan kolaborasi dan persatuan, dipilih langsung oleh Prabowo Subianto. Menurut beliau, kunci dari stabilitas nasional adalah persatuan. Bingkai daun dalam logo ini menggambarkan pertumbuhan dan keberlanjutan, sementara warna merah putih melambangkan semangat keberanian dan cinta tanah air,” ujar Bobby.
Bobby menambahkan bahwa GSN diharapkan dapat menjadi wadah yang menyerap dan menyalurkan aspirasi masyarakat dalam upaya bersama menuju masa depan Indonesia yang lebih baik.
“GSN hadir untuk semua pihak, baik yang pernah berjuang bersama kami maupun yang belum. Ini adalah gerakan untuk kepentingan rakyat, bukan golongan tertentu. Dengan semangat persatuan, kami berharap dapat membantu menciptakan masa depan Indonesia yang lebih stabil, adil, dan mandiri,” tutup Rosan.
