Jakarta – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara) mengajak masyarakat untuk memiliki rumah dengan memanfaatkan insentif pemerintah. Terutama saat ini sudah ada kebijakan yang membebaskan biaya ketika membeli rumah.
Ara menyebutkan pajak untuk membeli rumah seperti bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) dan pajak pertambahan nilai (PPN) saat ini gratis. Retribusi persetujuan bangunan gedung (PBG) pengganti izin mendirikan bangunan (IMB) juga sudah gratis.
“Di tengah begitu banyaknya ada judi online atau belanja-belanja yang tidak produktif, tolong sampaikan kepada mereka, ini saatnya buat rumah, ini saatnya punya rumah,” ujar Ara pada Grand Launching Super Apps by BTN di Senayan, Jakarta Selatan, Minggu (9/2/2025).
Ia menjelaskan tarif BPHTB yang semula lima persen kini menjadi nol persen. Kemudian, ada pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah (PPN DTP) sebesar 100 persen yang berlaku dari Januari hingga Juni 2025.
Di samping itu, ia memaparkan realisasi KPR subsidi sejak 20 Oktober 2025 hingga 5 Februari 2025. Sebanyak 37.945 unit rumah tersalurkan dalam program fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP), sementara 1.384 unit untuk program tabungan perumahan rakyat (Tapera) khusus pegawai negeri sipil (PNS). Dengan begitu, jumlah rumah subsidi yang sudah disalurkan sebanyak 39.399 unit.
Adapun KPR subsidi yang masih dalam proses pembangunan dan penyaluran berjumlah 54.145 unit. Angka tersebut terdiri dari pembangunan rumah yang masih berjalan sebanyak 10.292 unit. Lalu, rumah yang sudah ready stock tetapi belum akad 11.783 unit. Persetujuan kredit sebelum akad sejumlah 23.413 unit dan akad kredit sebanyak 8.717 unit.
“Artinya dari 20 Oktober (2024) pada saat Presiden Prabowo dilantik sampai 5 Februari (2025), jumlah (realisasi dan propses penyaluran KPR subsidi) totalnya 93.484 (unit rumah),” ungkapnya.
Lebih lanjut, Ara menyampaikan apresiasi kepada BTN (Persero) Tbk karena membantu masyarakat mempunyai rumah. Dari data realisasi rumah subsidi FLPP, BTN telah berkontribusi menyalurkan kredit untuk 23.313 unit rumah, sementara BTN Syariah 5.529 unit.
Dengan demikian, total kontribusi kredit untuk rumah subsidi FLPP sebesar 75,98 persen atau setara 28.842 unit dari BTN dan BTN Syariah.
“Saya sudah lihat di banyak daerah bagaimana tukang sayur, bagaimana tukang jual, guru, bagaimana penjaga Alfamart bisa dapat rumah dan dipercaya untuk membeli rumah,” tuturnya.