Pakar: Keanggotaan penuh di BRICS jadi langkah tepat Presiden Prabowo

Jakarta (ANTARA) – Guru Besar Politik Internasional Universitas Pelita Harapan (UPH) Prof. Aleksius Jemadu memandang bahwa keanggotaan penuh Indonesia di BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) menjadi langkah tepat yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto.

“Karena secara historis The Global South (Negara-Negara Berkembang di Selatan) adalah habitat alamiah Indonesia,” kata Prof. Aleksius saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Selasa.

Selain itu, Prof. Aleksius memandang bahwa kebijakan luar negeri tersebut dapat mendukung program prioritas pemerintah di dalam negeri, khususnya ketahanan pangan dan diversifikasi energi.

Sementara itu, dia mengatakan bahwa keanggotaan di BRICS bisa membawa keuntungan bagi Indonesia dengan mempertimbangkan potensi pasar yang begitu besar karena terdapat raksasa ekonomi masa depan dunia, yakni India dan China.

“Keputusan itu juga melepaskan Indonesia dari keterikatan yang kaku dengan ASEAN yang selama ini membatasi ruang gerak dan manuver diplomasi kita. Apalagi di dalam BRICS sudah bergabung Thailand, Malaysia, dan Vietnam, yang menjadi pesaing kita di Asia Tenggara,” ujarnya.

Walaupun demikian, dia mengatakan bahwa ada dua tantangan ke depannya bagi Indonesia usai menjadi anggota penuh BRICS, yakni pertama, persaingan internal antarnegara BRICS.

Kemudian, kedua, prinsip bebas aktif yang masih dipertahankan agar tidak larut dalam pendekatan konfrontatif China terhadap Kelompok G7.

Sebelumnya, Senin (6/1), Brasil sebagai pemegang presidensi BRICS tahun ini mengumumkan bahwa Indonesia telah resmi menjadi anggota organisasi internasional tersebut.

“Indonesia, yang memiliki populasi dan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, memiliki kesamaan pandangan dengan anggota-anggota BRICS lainnya terkait dukungan atas reformasi institusi global dan kontribusi positif untuk menguatkan kerja sama antara negara-negara Selatan Global,” demikian pernyataan tersebut.

Artikel Terpopuler

spot_img

Lainnya dari Penulis

Menjahit Kemandirian, Merangkai Ruang Inklusi – Kisah Inpiratif Anna Oktavia dan RDShop Semarang

Pada malam puncak Women Ecosystem Catalyst (WEC) Season 2 yang digelar di Semarang, 11 Juni 2025, sorotan tertuju pada seorang perempuan tangguh yang dikenal...

Membingkai Kearifan Lokal Menjadi Kekuatan Global – Kisah Inspiratif Novita Hermawan dan Agrominafiber

Di tengah gemuruh tantangan ekonomi dan lingkungan pasca pandemi, sebuah kisah inspiratif tumbuh dari desa di Kebumen, Jawa Tengah. Kisah ini dimulai dari keputusan...

Women Ecosystem Catalyst (WEC) Season 2

SEMARANG, 11 Juni 2025 - Pelaksanaan Women Ecosystem Catalyst (WEC) Season 2 telah berlangsung baik dan lancar, serta memberi manfaat bagi para peserta yang...