Prabowo Geram Koruptor Ratusan T Dihukum Ringan: Harusnya 50 Tahun!

Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Prabowo Subianto menyampaikan keresahannya terkait hukuman bagi koruptor di Indonesia yang terlalu ringan. Ia memastikan penegakan hukum di Indonesia berjalan seadil-adilnya.

Hal ini disampaikan Prabowo dalam Musrenbangnas dalam Rangka Pelaksanaan RPJMN 2025-2029 di Gedung Bappenas di Jakarta beberapa waktu lalu, yang dikutip Sabtu (4/1/2025).

“Saya mohon ya kalau sudah jelas, jelas melanggar mengakibatkan kerugian triliunan ya semua unsur lah. Terutama (kepada) hakim-hakim (saat memberi) vonis jangan terlalu ringan lah,” kata Prabowo, yang secara khusus meminta hukuman terhadap kasus besar tidak boleh ringan.

Dalam era keterbukaan sekarang, Prabowo menegaskan, rakyat memantau dengan sangat dekat perkembangan kasus yang terjadi di dalam negeri.

“Nanti dibilang Prabowo gak ngerti hukum lagi. Tapi rakyat ngerti, rakyat di pinggir jalan ngerti, rampok ratusan triliun vonisnya sekian tahun,” tegas Prabowo.

Meski tidak disampaikan secara eksplisit, ucapan Prabowo mengacu pada putusan Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat yang memvonis Harvey Moeis bersalah atas tindak pidana korupsi pada penyalahgunaan izin usaha pengelolaan area PT Timah (Persero) Tbk. (TINS).

Harvey dijatuhi hukuman 6,5 tahun penjara dan membayar denda Rp 1 miliar. Jika tak dibayar, maka diganti dengan kurungan 6 bulan

Prabowo bahkan meminta Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk naik banding atas kasus tersebut. “Tolong menteri pemasyarakatan ya, jaksa agung, naik banding gak? naik banding. Vonisnya ya 50 tahun kira-kira begitu,” pungkasnya.

Prabowo tidak mau menyalahkan siapapun atas situasi Indonesia saat ini. Kini justru bagi pemerintah agar segera melakukan bersih-bersih.

“Maka saya katakan aparat pemerintahan gunakan ini untuk membersihkan diri membenahi diri sebelum nanti rakyat yang membersihkan kita, lebih baik kita bersihkan diri sendiri,” kata Prabowo.

Baca Juga:  Kritik Keras Rocky Gerung soal Pagar Laut 30 KM di PIK 2: Tak Mungkin Ini Kerja Bandung Bondowoso!

Prabowo melihat perkembangan signifikan dalam masyarakat Indonesia, terutama sejak teknologi semakin pesat. “Rakyat Indonesia sekarang tidak bodoh mereka pinter-pinter. Semua orang punya gadget sudah lain ini bukan 30 tahun lalu ini bukan 20 tahun lalu,” pungkasnya.

Artikel Terpopuler

spot_img

Lainnya dari Penulis

Sinergi Fiskal-Moneter Diperkuat untuk Wujudkan 3 Juta Rumah

Jakarta, IDN Times - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait mengatakan, pihaknya telah membentuk tim teknis yang dipimpin oleh Wakil Menteri Keuangan...

Menteri PKP: Pemerintah perkuat sinergi mendukung program 3 Juta Rumah

Jakarta (ANTARA) - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara) mengungkapkan Pemerintah terus memperkuat sinergi dalam mendukung program Pembangunan 3 Juta Rumah...