Bahwa eksitensi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (seribu sembilan ratus empat puluh lima) yang di Proklamasikan pada tanggal tujuh belas agustus seribu sembilan ratus empat puluh lima (17-08-1945) adalah berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, bersumber amanat rakyat yang didorong keinginan luhur untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdasakan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Bahwa cita-cita luhur untuk membangun dan mewujudkan tatanan masyarakat Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu, demokratis, adil dan makmur berdasarkan Pancasila, sebagaimana termaktub di dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 (seribu sembilan ratus empat puluh lima) tersebut, merupakan cita-cita bersama seluruh rakyat Indonesia. Cita-cita kemerdekaan tersebut hanya dapat dicapai dengan mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa, membangun segala bidang kehidupan secara seimbang lahir dan batin.

Bahwa perjalanan kehidupan bangsa dan negara sejak Proklamasi tujuh belas Agustus seribu sembilan ratus empat puluh lima (17-08-1945) sampai dengan lahirnya Reformasi Mei 1998 (seribu sembilan ratus sembilan puluh delapan) yang berlangsung hingga dewasa ini, merupakan bagian dari sejarah Bangsa Indonesia yang dapat diambil sebagai pelajaran berharga di dalam mencapai cita-cita Proklamasi. Apabila mengambil refleksi yang objektif terhadap sejarah perjalanan bangsa, maka berbagai kelemahan masa lalu menimbulkan kemerosotan harkat dan martabat bangsa, sehingga melemahkan posisi Indonesia di mata Internasional.

Berpijak pada pengalaman sejarah masa lalu dan cita-cita bagi kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan dengan mendorong hadirnya kesadaran baru bagi setiap warga negara Indonesia untuk memperkukuh nasionalisme, humanisme, dan pluralisme tanpa diskriminasi, yang didasarkan pada keadilan, kebebasan, dan kemerdekaan yang dijiwai oleh nilai-nilai luhur budaya, moral dan agama. Sehingga, perjalanan sejarah menuju Indonesia di masa depan yang berpuncak pada Indonesia Makmur Sejahtera akan menghadirkan kondisi-kondisi ideal yang selaras dengan cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Bahwa dalam mewujudkan Indonesia Makmur Sejahtera, maka kehidupan bangsa harus bergerak semakin maju, modern dan mandiri. Hal ini, menuntut adanya kolaborasi yang efektif dan produktif seluruh elemen bangsa dengan menghadirkan ide dan gagasan yang cerdas, bijak dan efektif dengan landasan solidaritas yang kokoh antar sesama elemen bangsa.

Bahwa setiap warga negara Indonesia adalah manusia yang berkehendak bebas, memiliki hak asasi yang berasal dari Tuhan Yang Maha Esa, yang menjadikan setiap manusia adalah mulia dan memiliki kebebasan untuk mewujudkan hidup dan kehidupan yang aman, adil, damai, demokratis dan sejahtera. Oleh karena itu, menjadi tugas penting setiap warga negara untuk mengedepankan perilaku yang dapat memperkuat keberlangsungan pembangunan di segala bidang kehidupan melalui perjuangan yang terarah, terencana, teratur, cerdas dan bersatu secara sinergis.

Bahwa setiap warga negara Indonesia juga harus dihadirkan sebagai manusia-manusia unggul yang mampu menjawab tantangan zaman yang kompleks, yang memiliki kecerdasan sosial yang tinggi dalam merawat persatuan dan kesatuan nasional, kreatif, inovatif, kolaboratif dan produktif dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat dan kemaslahatan bangsa, dilandasi nilai-nilai solidaritas, kesetiakawanan, kekeluargaan dan kegotong-royongan yang telah menjadi ciri karakter bangsa Indonesia yang ber-Pancasila.

Bahwa nilai-nilai yang berpangkal pada konsep solidaritas tersebut, secara filosofi diletakan sebagai kata kunci yang mencakup berbagai nilai dasar yang diperlukan dalam pembangunan masyarakat majemuk yang kehidupannya sangat dinamis, dan bahkan apabila salah kelola bisa timbul gerakan-gerakan destruktif yang radikal. Solidaritas sebagai sebuah konsep adalah bagian dari upaya menciptakan keadaan sosial yang teratur, yang memiliki sifat satu rasa, senasib sepenanggungan, dan perasaan setia kawan, yang tercermin pada adanya ketetapan dalam hubungan sosial yang harmonis, saling menyempurnakan dan saling melindungi sesama anak bangsa, tanpa dipengaruhi perbedaan yang ada.

Bahwa filosofi tersebut mencerminkan nilai-nilai dasar yang universal seperti kesetaraan dan kebersamaan. Integritas, kejujuran, demokratis, sikap kritis, keadilan dan kesejahteraan sosial bagi kemajuan masyarakat sebagai keluarga besar bangsa Indonesia.

Eksplorasi dari nilai-nilai tersebut dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara memerlukan upaya nyata yang melibatkan seluruh spektrum elemen bangs, yang tidak dapat mewujud apabila semua elemen bangsa Indonesia yang majemuk berjalan sendiri-sendiri, tanpa solidaritas dan sinergitas yang konstruktif, efektif dan produktif.

Dalam kerangka itulah untuk memastikan kesinambungan pembangunan nasional bagi terwujudnya Indonesia Maju menuju Indonesia Makmur Sejahtera, dengan Rahmat Allah Yang Maha Kuasa, maka dibentuk dan didirikanlah sebuah Organisasi Sosial Kemasyarakatan yang diberi nama GERAKAN SOLIDARITAS NASIONAL INDONESIA MAJU sebagai Mitra Permanen dan Strategis Pemerintah