Ucapan Terima Kasih Nelayan Tanjung Pasir ke Prabowo usai Pagar Laut Misterius Dibongkar

TRIBUNNEWS.COM – Ucapan terima kasih disampaikan nelayan asal Tanjung Pasir, Maun, kepada Presiden RI Prabowo Subianto, setelah pagar laut misterius di kawasan perairan Tangerang mulai dibongkar.

Pembongkaran pagar laut itu merupakan perintah langsung dari Presiden Prabowo Subianto.

Upaya ini melibatkan sebanyak 600 prajurit TNI Angkatan Laut (AL) bersama warga sekitar.

“Saya sangat berterima kasih kepada Bapak Presiden yang telah membantu rakyat kecil,” kata Maun, Minggu (19/1/2025) dikutip dari YouTube KompasTV.

Maun berharap, ke depannya Prabowo bisa terus memperhatikan para nelayan.

“Untuk ke depannya tolong diperhatikan nelayan-nelayan kecil ini,” ucapnya.

Maun tak menampik bahwa semenjak ada pagar laut sepanjang 30 kilometer itu para nelayan ikut terdampak.

“Nelayan-nelayan kecil yang cari ikannya dekat bibir pantai itu terdampak, kami pun jadi ikut terdampak karena kami nelayan yang lebih besar jadi tidak bisa beli umpan udang rebon karena terhalang pagar laut,” jelas Maun.

“Kami jadi tidak bisa melaut karena tidak dapat umpan,” tandasnya.

Mulai Rasakan Dampak Positif

Dengan dibongkarnya pagar laut ini, para nelayan, kata Maun, mulai mudah melewati jalur yang biasanya digunakan ketika berlayar.

“Secara tidak langsung, kita mendapatkan kelancaran ya dalam berlayar, walaupun semuanya belum selesai karena ini perlu bertahap,” kata Maun.

“Jadi dampaknya sekarang saat ini adalah ombak, walaupun belum selesai kami sudah mulai merasakan dampaknya ya.”

“Karena sudah menjadi mudah lagi melewati jalur yang dilalui nelayan,” lanjutnya.

Maun juga mengatakan nelayan-nelayan kecil mulai bisa beraktivitas di dekat atau bibir pantai.

Maun juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah terkhusus bagi TNI yang turun langsung membongar pagar laut sepanjang 30 kilometer tersebut.

Baca Juga:  Pigai Sebut Presiden Prabowo Tak Memenjarakan Rakyat Selama Menjabat

Proses Pembongkaran Pagar Laut

Pagar laut yang dibongkar sepanjang 30 kilometer ini menjadi polemik di kawasan perairan Tangerang.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksma Wira Hady menyatakan bahwa proses pencabutan ditargetkan selesai dalam 10 hari, tergantung pada kondisi cuaca.

“Kita akan melaksanakan ini secara bertahap. Jika cuaca memungkinkan, kami bisa mencopot sekitar 2 kilometer pagar bambu dalam sehari,” jelas Wira, Sabtu (18/1/2025).

Namun, kendala yang dihadapi adalah kedalaman laut yang dangkal, sehingga beberapa sarana tidak dapat digunakan.

Artikel Terpopuler

spot_img

Lainnya dari Penulis

Menjahit Kemandirian, Merangkai Ruang Inklusi – Kisah Inpiratif Anna Oktavia dan RDShop Semarang

Pada malam puncak Women Ecosystem Catalyst (WEC) Season 2 yang digelar di Semarang, 11 Juni 2025, sorotan tertuju pada seorang perempuan tangguh yang dikenal...

Membingkai Kearifan Lokal Menjadi Kekuatan Global – Kisah Inspiratif Novita Hermawan dan Agrominafiber

Di tengah gemuruh tantangan ekonomi dan lingkungan pasca pandemi, sebuah kisah inspiratif tumbuh dari desa di Kebumen, Jawa Tengah. Kisah ini dimulai dari keputusan...

Women Ecosystem Catalyst (WEC) Season 2

SEMARANG, 11 Juni 2025 - Pelaksanaan Women Ecosystem Catalyst (WEC) Season 2 telah berlangsung baik dan lancar, serta memberi manfaat bagi para peserta yang...